disabilitas dan pandangan masyarakat
kasihan !!!
menjijikan
entah salah apa mereka ?
sepertinya tidak meyakinkan untuk menjadi pekerja
pernah berbuat apa mereka, hingga demikian kurang dihargai oleh manusia berfisik sempurna. hukum karma dll
kurang lebih itulah yang menjadi opini perihal disabilitas dalam suatu pandangan masyarakat pada umumnya.
kita mungkin merasa heran dan kurang berkenan bila kita mengenal atau bahkan enggan untuk mendekati apalagi bersosialisasi dengan mereka, para penyandang disabilitas.
Banyak sekali fenomena, dimana pandangan masyakat (public stereotipe) senantiasa memandang sebelah mata terhadap pemilik disabilitas, ibarat bagai pengemis atau makhluk jijik. tentu kita juga perlu menelaah dan memahami kerisihan semacam itu, akan sangat wajar bila seorang disabilitas terlihat dan terkesan berpangku tangan atau berharap banyak untuk dikasihani karena keadaannya. namun disisi lain pandangan kita juga musti lain, perlu dibenahi karena ini prilaku bermasyakat wajib mengangkat moral dan keadilan sebagai falsafah yang tertinggi dan apalagi Bila indera kita melihat pancaran potensi prestasi dibalik ketidaksempurnaan penyandang disabilitas. Ada banyak hasrat yang tidak diketahui dibalik hati mereka, kuranglah bijak rasanya bila kita mengacuhkan keberadaan mereka.
berikut beberapa pertimbangan yang perlu kita tambahkan dalam database pikiran kita;
1. Mereka hidup, mereka juga memiliki hati.
2. Pemilik disabilitas dilahirkan tentu memiliki peran di dunia ini, hanya Tuhan yang tahu.
3. pernahkah ada yang bertanya dalam hati kecil anda! , bagaimanakah seandainya bila anda terlahir seperti mereka?
4. apa gunanya membanding-bandingkan kekurangberuntungan mereka?
5. yakin percayalah bahwa pemilik disabilitas juga memiliki kelebihan yang mampu berpotensi memunculkan suatu prestasi yang dapat membanggakan, maukah kita mereka mereka penghargaan dan kesempatan?
paha ayam goreng itu enak! para penyandang disabilitas juga dapat merasakan paha ayam goreng yang enak, kita dapat "melihatnya" bila kita makan bersama.
mari kita renungkan lebih dalam, mereka juga manusia yang dapat saling berbagi suka-duka satu bersama yang lain. hargailah keberadaan sebagai layaknya manusia utuh nan sempurna, persepsi rasa tidak suka kita sebenarnya sepele perihal rasa karena kurang terbiasa. rasa itu bisa diperkaya dengan "makan bareng bersama" dalam suka-cita. misalnya berkunjung ke www.kartunet.com dan lihat potensi mereka.
berbicara tentang rasa tentu memerlukan suatu wadah komunikasi bersama yang dapat menumbuhkan persamaan kesepakatan tentang 2 rasa yang berbeda, akan selaras bila dibalut oleh pemersatu yang bijak. ada berbagai cara menyatukan pandangan kita tentang keadaan pemilik disabilitas;
pertamma: berpikir netral.
keduaa : berpikir bila seandainya "saya adalah seorang disabilitas"
keetiga : berpikir bahwa selalu ada media tertentu yang yang mewadahi ttg informasi para penyandang disabilitas, kita hanya perlu mengenal dan terbuka ttg apa sih disabilitas ? salah satu "bermain dan belajar" pada www.kartunet.com
keempatt: bersosialisasi, melihat lebih dekat keunggulan-keunggulan, buah-buah karya yang mungkin tak kalah hebatnya dengan karya orang sempurna fisik pada umumnya, atau bahkan mungkin "lebih" .
kelimma : haargailah mereka, sebagai sesama manusia, ciptaan Agung yang Maha kuasa. bersyukur, menerima keadaan mereka adalah karunia terbesar bagi budaya manusia.
wadah informasi berharga tentang keberadaan dan prestasi mereka dikemas sedemikian rupa salah satunya berada pada website informasi berbagai cerita (para penyandang disabilitas) yang hebatnya lagi di bangun dan dikelola oleh kaum disabilitas. bukankah itu luar biasa?
info yang dapat kita rasakan adalah kilas balik kehidupan mereka dibalik jeruji disabilitas namun tetap setia berusaha mencari peluang dibalik selimut serba kurangnya-keadaan dengan segudang prestasi, ada banyak cerita ungkapan para penyandang disabilitas dan penilai pandangan masyarakat terhadap mereka. kita dapat belajar banyak melalui website informasi tersebut. well, tunggu apalagi mari berkunjung ke agar kita bisa lebih mengetahui tentang keberadaan mereka.
hanya pertanyaaannya maukah anda "makan bareng bersama" pemilik disabilitas?
betapa indahnya bila itu menjadi dasar pandangan masyarakat.
